Senin, 08 April 2019

Puisi


PUISI
Hujan Bulan Juni
 Karya: Saparsi djoko damono

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu




Puisi

Hujan disertai tangisan

Hujan aku menyukainya
Karena rintikannya
Aku dapat mengeluarkan
Air mata tanpa terlihat

Dikala hujan ...
Tangisanku tak terbendungkan
Dan disaat itulah
Hujan disertai tangisan

Tanpa disadari ....
Air mata tercampur air hujan
Seperti tak ada kesedihan
Yang menyelimuti hati

Dan biarlah hujan menjadi saksi bisu
Sekaligus menjadi penghapus rindu
Luka dan tangisku
Tanpa seorang pun yang tahu

Rindu

Ada pertemuan ada perpisahan
Dan disaat itulah jarak pun datang
Yang memisahkan satu sama lain
Dan menciptakan rasa yang disebut rindu

Yang hanya di obati oleh temu
Sabar untuk bertemu
Tuk berjumpa sang pengobat rindu
Meluapkan semua asaku

Cinta menjadi benci

Duluku membencimu dan
Tiada hari tanpa pertengkaran
Tiada hari tanpa kata kata kasar
Cibiran dan cacian terlontarkan

Lama kelamaan semua berubah
Bila tiada dia semua terasa hampa
Bila tiada dia semua terasa sepi
Tiada semangat menyelingkupi diri

Apakah aku rindu? Entahlah
Bila itu benar semua terasa gila
Apakah hatiku berubah?
Mungkin iya cinta sedikit tercipta

Mengapa menjadi begini
Rasa yang melelahkan hati
Tidak mungkin semua ini adalah
Benci menjadi cinta.


Karya:  Dini andini