Rabu, 08 April 2020

mengonstruksi buku novel menjadi dialog monolog

MENGONSTRUKSI BUKU NOVEL MENJADI DIALOG MONOLOG

Judul buku: Zara Sang Detektif Cilik

#Dialog Monolog


prolog
( di sebuah rumah kecil terdapat seorang anak perempuan memiliki insting detektif dia berusa memecahkan kajadian misterius di sekitarnya)

Dialog Monolog

( Di sore hari aku sedang mengerjakan tugas sekola dan kedatangan seekor kucing aneh)
Zara:
" Dari mana suara itu? kakiku terasa geli." ( melihat kesekitar)
Zara:
" wah, kucing yang sangat cantik."( mengelus kucing tersebut)
Zara:
"Dari mana asal kucing ini, kenapa dia selalu datang setiap hari kepadaku?"
Zara:
" Aku harus mengikuti kucing itu."(mengikuti)
Zara:
" ini rumah oma Nancy. Halamannya sangat kotor seperti yang tidak pernah di bersihkan. Oma nancy di panggil pun tidak keluar, ini mencurigakan."
Zara:
"Apa yang harusku lakukan? aku harus lapor pak RT"

epilog
( akhirnya Zara melapor kepada pak RT dan menelpon anaknya oma nancy. Ternyata Oma nancy terbaring lemah di atas tempat tidur dengan tangan terikat dan mulut di sumpal saputangan. kemungkinan Oma nancy di sekap oleh pembantunya sendiri selama 2 hari dan sejak hari itu kucing aneh tersebut tidak pernah mendatangi Zara lagi)







#Mohon maaf bila ada salah kata
#semoga bermanfaat:) terimakasih

Jumat, 27 Maret 2020

Resensi Buku

Resensi Buku

Meresensi Buku Novel



Judul Buku: Zara Sang Detektif Cilik
Penulis: Arumi E
Penerbit: Zettu
Jumlah Halaman: 140


Berikut ini contoh singkat resensi buku novel "Zara Sang Detektif Cilik"

Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa :)

Kamis, 20 Februari 2020

PPT Bahasa Indonesia

PPT : Karya Ilmiah 
Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya karya tulis ilmiah berisi data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat.

link:
https://drive.google.com/file/d/1loILwQHM7uQeWX_RYm1hRb9az-OfqXOd/view?usp=drivesdk

Kamis, 28 November 2019

Rangkuman BAB II Bahasa Indonesia


Rangkuman b. Indonesia bab ll

BAB II
Mempelajari Teks Eksplanasi
A. Mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi
Memahami informasi dalam teks eksplanasi
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya fenomena.
B. Mengonsumsi informasi dalam teks eksplanasi
Menyusun bagian-bagian pokok text eksplanasi
Sebenarnya tidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Jika ingat kembali ciri-ciri teks eksplanasi.
1. Struktur terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktual nya membuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains.
Jadi, bagian-bagian teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi.
Menyajikan Hasil Teks Eksplanasi
Selain menyajikan teks eksplanasi, kamu harus mampu mengomentari
pengerjaan hasil orang lain. Dalam berkomentar bisa dibagi menjadi dua,
yaitu kritik atau penolakan dan dukungan atau pujian.
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
1. Nah, itulah gara-gara kebiasaan kita membuang sampah di sembarang
tempat. Selokan meluap, akhirnya banjir. Siapa lagi yang menderita
kalau bukan masyarakatnya itu sendiri. Makanya, lain kali kalau
membuang sampah harus di tempat yang benar agar musibah itu tidak terjadi lagi.
2. Untungnya gempa itu tidak terjadi pada malam atau dini hari. Kalau
itu yang terjadi siang hari tentu banyak korban. Syukur pula para warga
tidak panik sehingga mereka dapat menyelamatkan diri tanpa ada yang
terluka. Kejadian itu harus menjadi pelajaran bagi kita tentang cara
menghadapi musibah, khususnya gempa.
Contoh di atas merupakan bentuk komentar terhadap isi suatu
teks eksplanasi tentang berlangsungnya atau terjadinya suatu kejadian.
Berdasarkan contoh itu, komentar dalam eksplanasi didefnisikan sebagai
ulasan, tanggapan, atau sambutan (respons) terhadap sesuatu yang
didengar atau dibaca. Dari contoh itu pula, komentar dapat dikelompokkan
ke dalam jenis berikut.
1. Kritik atau penolakan, contohnya pernyataan (1),
2. Dukungan atau pujian, contohnya pernyataan (2).
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks
Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi struktur teks eksplanasi;
2. menelaah kebahasaan teks eksplanasi.
Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian
pula dengan teks eksplanasi.
Kegiatan 1
Mengidentifkasi Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks
lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi
dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal
ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama
dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual
(nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna
denotatif.
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas
maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi
kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah
itu, pada akhirnya.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak
keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
Berikut contohnya.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam
bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan
keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit
orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan
kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan
menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar
pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
D. Memproduksi Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. menentukan pola pengembangan dalam menulis teks
eksplanasi;
2. menulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan
kebahasaan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang memaparkan suatu proses kejadian dengan sejelas-jelasnya.
Teks eksplanasi banyak menggunakan fakta, baik itu untuk menunjang
alasan ataupun sebab-sebab atas peristiwa yang akan dipaparkan. Luasnya
wasawasan dan pengetahuan kita berkenaan dengan topik yang akan ditulis
juga sangatlah utama. Penulis harus menyiapkan berbagai sumber untuk
dapat mengembangkan topik yang dipilihnya secara mendalam. Kalau
tidak demikian, isi tulisan akan dangkal dan tidak memberikan sesuatu yang baru bagi pembacanya.
Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi
Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola￾pola pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks
eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum,
sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun
demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum,
maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya
dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian￾bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa
bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa
terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Beberapa orang luka–luka. Sejumlah bangunan roboh dan
mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran
dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
2. Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun
sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang memaparkan suatu proses peristiwa dengan sejelas￾jelasnya. Oleh karena itu, jenis teks tersebut lebih sering menggunakan
fakta. Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.
1. Mendafar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
Contoh:
a. Paling depan para siswi.
b. Memainkan mayoret.
c. Melakukan koreograf.
d. Para penonton berjubel.
e. Diikuti marching band.
f. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
g. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai
dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya
dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat
saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya
dengan topik yang lain.
Adapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka
seperti berikut.
Contoh:
a. Paling depan para siswi yang cantik.
b. Memainkan mayoret, melakukan koreograf.
c. Diikuti marching band.
d. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
e. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi
yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya:
identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita
harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun
dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti
konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi
sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut contoh pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi.
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Paling
depan, deretan siswi-siswi imut. Mereka asyik memainkan mayoret,
melakukan koreograf menggunakan benderanya masing-masing.
Kelompok mayoret ini diikuti dengan marching band, disusul dengan
sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan
yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan
diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbaris di dalam “selimut”
berbentuk spanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari
sejumlah sekolah di Bandung.
Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat tambahan yang
fungsinya sebagai pengikat sekaligus gagasan umum paragraf itu.
4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu, misalnya berkenaan dengan:
a. isi teks,
b. struktur,
c. kaidah kebahasaan, dan
d. ejaan/tanda bacanya.


Rabu, 27 November 2019

Rangkuman BAB I Menyusun Prosedur


Rangkuman BAB I Bahasa Indonesia

Menyusun Prosedur


A. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Prosedur

Menunjukkan Pernyataan Umum dalam Suatu Kegiatan

Seseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan, maka harus memahami langkah-langkahnya agar hasil kegiatan tersebut berhasil dengan baik. 

Menuliskan Tahapan-Tahapan sebagai Prosedur Melakukan Suatu

 KegiatanSeseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan maka kita harus memahami langkah-langkah kerjanya agar dalam melakukan kegiatan tersebut berhasil dengan baik. 

B. Merancang Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan

Mengungkapkan Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan

Apabila kamu akan bekerja, biasanya mengikuti seleksi terlebih dahulu. Kegiatan seleksi merupakan cara suatu perusahaan atau institusi dalam memilih pegawai yang terbaik sesuai dengan jenis pekerjaan. Nah, jika kamu akan bekerja, akan mengikuti tes dan wawancara. Oleh karena itu, pahamilah kiat sukses dalam mengikuti kegiatan wawancara. Pemahaman terhadap bacaan ini akan menjadi panduan bagimu dalam mengikuti wawancara. 


C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur

Mengungkapkan Kembali Struktur Teks Prosedur

Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-angkah, dan penegasan ulang.

1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks.

2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan.

3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-petunjuk itu dijalankan dengan baik.

Mengungkapkan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran -kan, -i, dan partikel -lah.

2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.

3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan.

4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif.

5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.

D. Mengembangkan Teks Prosedur

Menyusun Rancangan Garis Besar Suatu Prosedur

Dengan mengetahui struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur, mudah bagi kita untuk memahami maksud teks tersebut. Sebuah teks prosedur haruslah jelas. Untuk memperoleh kejelasan itu, kita dapat melakukannya sebagai berikut.

1. Mengartikan Kata-kata Sulit 

Kata-kata yang dianggap sulit dapat kamu temukan maknanya melalui kamus. Arti kata yang berdasarkan kamus disebut dengan makna leksikal. Arti kata yang berdasarkan konteks kalimat disebut dengan makna struktural.

2. Memaknai Maksud Teks secara Keseluruhan 

Hal ini dilakukan untuk mengetahui topik umum beserta langkah-langkah yang ada di dalam suatu teks prosedur. Misalnya, teks tentang teknik berwawancara yang telah kamu pelajari sebelumnya. Topik umumnya adalah cara mengikuti suatu wawancara ketika melamar kerja. Topik tersebut meliputi beberapa langkah yang isinya mengarahkan seorang pencari kerja dalam mengikuti tes wawancara sehingga ia diterima di suatu perusahaan.

Mengembangkan Teks Prosedur dengan Memperhatikan Struktur dan Kaidahnya

Dalam mengembangkan teks prosedur, kita terlebih dahulu perlu mengetahui perbedaan atau persamaan yang ada di dalam teks yang berbeda. Hal tersebut merupakan tahapan membandingkan satu teks dengan teks lainnya, apakah terdapat perbedaan atau persamaan baik dari struktur maupun kaidah kebahasaannya.

Teks prosedur sekurang-kurangnya memiliki tiga macam, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Teks bertema kebiasaan hidup, misalnya kiat hidup sehat, kiat belajar menyenangkan, dan kiat sukses bertetangga.

2. Teks bertema aktivitas tertentu, misalnya cara membuat bolu kukus, cara menanam jagung hibrida, dan cara memelihara kucing.

3. Teks bertema penggunaan alat, misalnya cara penggunaan laptop, cara menghidupkan motor bekas, dan cara menggunakan pisau cukur. 

Menyusun Teks Prosedur

Mari berlatih menyusun teks prosedur! Langkah-langkah penyusunan teks prosedur sebagai berikut. 

1. Menginventarisasi macam-macam kegiatan yang pernah atau dapat dilakukan.

2. Menentukan tema kegiatan.

3. Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik kegiatan secara garis besar.

4. Mensistematisasikan kerangka dengan benar dan mudah dipahami pembaca.

5. Mengumpulkan bahan-bahan.

6. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang jelas dan lengkap

Menyunting Teks Prosedur

Dalam menyunting sebuah teks prosedur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu kebenaran isi, strukturnya, kaidah kalimat, ataupun penggunaan ejaan/tanda baca.


Perhatikanlah cuplikan berikut!

1) Hal pertama yang perlu dilakukan agar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah kenali diri sendiri. (2) Jika Anda mengenal diri sendiri, ketika Anda melihat keberhasilan orang lain membuat Anda terpacu menjadi lebih baik, bukannya merasa minder atau sedih. (3) Gambarkan diri Anda dalam kata-kata, seperti pintar, kuat, baik, keibuan, visioner, dan sebagainya. (4) Dengan mengenal dan menghargai diri sendiri membuat Anda tidak akan ingin menjadi seperti orang lain.

Ada dua jenis kesalahan dalam cuplikan tersebut, yakni dalam pembentukan kata dan pembentukan kalimat.

1. Pembentukan kata kenali dalam kalimat (1) tidak tepat, seharusnya mengenali.

2. Kalimat (2) dan (4) tidaklah efektif. Kalimat tersebut tidak jelas subjeknya. 

E. Melaporkan Kegiatan Membaca Buku

langkah-langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut.

1. Carilah buku nonfksi (buku pengayaan) di perpustakaan.Buku yang kamu baca bukan buku teks pelajaran. Pinjamlah buku tersebut kepada petugas untuk kamu baca selama satu minggu.

2. Jika kamu memiliki uang, pergilah ke toko buku. Carilah buku nonfksi yang dapat kamu miliki untuk dibaca.

3. Mulailah mempersiapkan kegiatan membaca, dengan menyiapkan buku tulismu untuk melaporkan kegiatan membaca minggu ini. 

4. Tuliskanlah judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan kota terbit.

5. Amatilah dafar isi buku tersebut. Bacalah sekilas dafar isinya, kemudian tuliskanlah, ada berapa bab isi buku tersebut.

6. Sebelum membaca, berdasarkan dafar isi buku, kamu susun pertanyaan yang mungkin akan kamu dapatkan dari isi buku. Pada buku laporan membaca, tuliskanlah pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu dapatkan jawabannya dari membaca isi buku. 

7. Mulailah membaca. Apabila buku itu milikmu, pada saat kamu membaca tandailah butir-butir penting dari setiap subbab yang dibaca. Jika buku itu milik perpustakaan, setiap kamu membaca butir-butir penting, tuliskanlah pada buku laporan membaca.

8. Setiap kamu akan mulai membaca, tuliskan terlebih dahulu hari, tanggal, dan waktu kamu membaca agar kegiatanmu terdata. 

9. Lakukanlah kegiatan membaca buku tersebut selama satu minggu.

10. Jika kamu sudah selesai membaca buku, susunlah laporan kegiatan tersebut dalam buku rekaman tertulis kegiatan membaca. Untuk membantumu melaporkan kegiatan membaca.

Rabu, 13 November 2019

Contoh soal dan jawaban tentang cerpen

CONTOH SOAL DAN JAWABAN TENTANG MATERI CERPEN

1. jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang di hadapi adalah...
A. Deskriptip
B. Cerpen
C. Cerpon
D. Dongeng
E. Mite
Jawaban: B

2. Abstrak merupakan salah satu struktur cerpen yang menggambarkan awal dari cerita yang akan diceritakan, yang bersifat....
A. Pasif
B. Akttif
C. Opsional
D. Distributif
E. Semua jawaban salah
Jawaban: C

3. Perhatikan pilihan di bawah ini!
1). Orientasi
2). Tema
3). Resolusi
4). Komplikasi
5). Setting
Dari pilihan di atas mana saja yang merupakan struktur cerpen...
A. 1),2),3).
B. 3),4),5).
C. 1),4),5),
D. 1),3),5).
E. 1),3),4).
Jawaban:  E

4. Pada penokohan terdapat 2 metode, yaitu metode...
A. Analitik
B. Dramatik
C. Nyata
D. A dan B salah
E. A dan B benar
Jawaban: D

5. Pada sudut pandang orang pertama mempunyai 2 pelaku, yaitu....
A. Utama
B. Kesatu
C. Utama dan sampingan
D. Terakhir
E. Semua jawaban salah
Jawaban: C

6. Dalam cerpen terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan...
A. Urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
B. Berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek tersebut.
C. Gambaran awal cerita yang akan diceritakan.
D. Unsur yang membentuk cerpen dari dalam.
E. Unsur yang membentuk cerpen dari luar.
Jawaban: E

7. Dalam cerpen latar belakang pengarang memuat tentang pemahaman, faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerita pendek, yang meliputi...
A. Biografi
B. Aliran sastra
C. Kondisi psikologis
D. Semua jawaban salah
E. Semua jawaban benar
Jawaban: E

8. Perhatikan pilihan di bawah ini!
1). Fungsi disaktif
2). Fungsi rekreatif
3). Fungsi estatis
4). Fungsi moralitas
5). Fungsi religiusitas
Dari pilihan di atas menakah fungsi sastra dalam cerpen yang memberikan keindahan bagi para pembacanya...
A. Fungsi disaktif
B. Fungsi rekreatif
C. Fungsi estatis
D. Fungsi moralitas
E. Fungsi religiusitas
Jawaban: C

9. Bentuk alur sorot balik digunakan apabila pengarang bermaksud...
A. Membanyangkan cerita mendatang
B. Mengemukakan khayalan-khayalan 
C. Menerangkan cerita yang sedang terjadi
D. Menerangkan peristiwa masa lalu dengan ragaan 
E. Menerangkan peristiwa yang benar-benar terjadi 
Jawaban: D

10. Perhatikan pilihan di bawah!
1. Kompilkasi 
2. Orientasi 
3. Abstrak
4. Evaluasi
5. Koda
6. Resolusi
Urut-urutan struktur teks cerpen yang benar adalah…
A. 1,2,3,4,5,6
B. 2,6,5,4,3,1
C. 3,2,1,4,6,5
D. 4,5,6,3,2,1
E. 5,6,1,3,4,2
Jawaban: C

11. Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskim pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong.”begitulah enaknya jadi orang miskin,” batinnya,”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.

Permasalahan pada kutipan cerpen di atas adalah …
A. Tubuhnya digerogoti penyakit
B. Buruknya pelayanan rumah sakit
C. Susahnya menjadi orang miskin
D. Banyak bangsal yang kosong
E. Tidak mendapat fasilitas gratis
Jawaban: B

12. Perhatikan paragraf di bawah ini!
(1) Khalil Gibran dilahirkan dalam lingkungan sebuah keluarga miskin pada 6 Desember 1883 di Bisharri, sebuah kota kecil di Libanon Utara yang terletak di kaki gunung yang dianggap suci, Pegunungan Cedar (Jabal al-arr). (2) Keluarga Gibran adalah penganut agama kristen Maronit, suatu mazhab yang bernaung dalam lingkungan gereja katolik Roma. (3) Ayahnya seorang yang gagah dan tegar, tetapi pencandu arak dan judi sehingga membuat keluarganya hidup dalam kesempitan. (4) Ibunya, Kamila Rahmi, anak seorang pendeta gereja Maronit, Istifan Rahmi. (5) Dari suaminya terdahulu, Ibu Gibran memperoleh satu anak, yaitu Boutros, sementara dari ayah Gibran ia memperoleh tiga anak, yaitu Gibran, Mariana, dan Sultana.

Penggalan Biografi di atas termasuk bagian …
A. Orientasi
B. Urutan peristiwa kehidupan tokoh
C. Reorientasi
D. Komplikasi
E. Pandangan penulis
Jawaban: A

13. Pada teks cerpen, pembaca dapat mengetahu karakter atau watak pelaku cerita dalam ...
A. Komplikasi
B. Abstrak
C. Orientasi
D. Evaluasi
E. Re-orientasi
Jawaban: A

13. Resolusi pada teks cerpen adalah tahapan di mana ...
A. Pengarang menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca
B. Berbagai kerumitan bermunculan
C. Konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi
D. Konflik mencapai sebuah selesaian atau leraian
E. Berbagai cara menyelesaikan masalah.
Jawaban: D

14. Dalam teks cerpen, struktur yang bersifat opsional adalah ...
A. Abstrak dan evaluasi
B. Abstrak dan orientasi
C. Koda dan resolusi
D. Koda dan abstrak
E. Abstrak dan koda
Jawaban: D

15. Salah satu unsur Instrinsik cerpen adalah …
A. Klimaks
B. Latar/Setting
C. Sajak
D. Typografi
E. Suspens
Jawaban: B

16. Penggalan cerpen berikut untuk tiga butir soal di bawah ini!
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.

Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah …
A. orang pertama pelaku utama
B. orang ketiga pelaku sampingan
C. orang ketiga pelaku utama
D. orang pertama dan ketiga
E. orang ketiga serbatahu
Jawaban: A

17. Watak tokoh “aku” dalam penggalan cerita tersebut adalah …
A. percaya diri
B. mudah menyesuaikan diri
C. sombong
D. rajin berusaha
E. mudah dipengaruhi
Jawaban: A

18. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga.
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan.
D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang.
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Jawaban: E

19. Ringkasan atau inti cerita pada cerpen terletak pada ...
A. Abstrak
B. Orientasi
C. Deskripsi umum
D. Evaluasi
E. Koda
Jawaban: A

20. Sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis dalam teks cerpen terdapat dalam ....
A. Orientasi
B. Latar
C. Abstrak
D. Komplikasi
E. Orientasi
Jawaban: B