Kamis, 28 November 2019
Rangkuman BAB II Bahasa Indonesia
Rangkuman b. Indonesia bab ll
BAB II
Mempelajari Teks Eksplanasi
A. Mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi
Memahami informasi dalam teks eksplanasi
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya fenomena.
B. Mengonsumsi informasi dalam teks eksplanasi
Menyusun bagian-bagian pokok text eksplanasi
Sebenarnya tidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Jika ingat kembali ciri-ciri teks eksplanasi.
1. Struktur terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktual nya membuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains.
Jadi, bagian-bagian teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi.
Menyajikan Hasil Teks Eksplanasi
Selain menyajikan teks eksplanasi, kamu harus mampu mengomentari
pengerjaan hasil orang lain. Dalam berkomentar bisa dibagi menjadi dua,
yaitu kritik atau penolakan dan dukungan atau pujian.
Perhatikanlah contoh di bawah ini!
1. Nah, itulah gara-gara kebiasaan kita membuang sampah di sembarang
tempat. Selokan meluap, akhirnya banjir. Siapa lagi yang menderita
kalau bukan masyarakatnya itu sendiri. Makanya, lain kali kalau
membuang sampah harus di tempat yang benar agar musibah itu tidak terjadi lagi.
2. Untungnya gempa itu tidak terjadi pada malam atau dini hari. Kalau
itu yang terjadi siang hari tentu banyak korban. Syukur pula para warga
tidak panik sehingga mereka dapat menyelamatkan diri tanpa ada yang
terluka. Kejadian itu harus menjadi pelajaran bagi kita tentang cara
menghadapi musibah, khususnya gempa.
Contoh di atas merupakan bentuk komentar terhadap isi suatu
teks eksplanasi tentang berlangsungnya atau terjadinya suatu kejadian.
Berdasarkan contoh itu, komentar dalam eksplanasi didefnisikan sebagai
ulasan, tanggapan, atau sambutan (respons) terhadap sesuatu yang
didengar atau dibaca. Dari contoh itu pula, komentar dapat dikelompokkan
ke dalam jenis berikut.
1. Kritik atau penolakan, contohnya pernyataan (1),
2. Dukungan atau pujian, contohnya pernyataan (2).
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks
Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi struktur teks eksplanasi;
2. menelaah kebahasaan teks eksplanasi.
Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian
pula dengan teks eksplanasi.
Kegiatan 1
Mengidentifkasi Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks
lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi
dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal
ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama
dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual
(nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna
denotatif.
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas
maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi
kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah
itu, pada akhirnya.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak
keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
Berikut contohnya.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam
bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan
keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit
orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan
kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan
menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar
pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
D. Memproduksi Teks Eksplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. menentukan pola pengembangan dalam menulis teks
eksplanasi;
2. menulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan
kebahasaan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang memaparkan suatu proses kejadian dengan sejelas-jelasnya.
Teks eksplanasi banyak menggunakan fakta, baik itu untuk menunjang
alasan ataupun sebab-sebab atas peristiwa yang akan dipaparkan. Luasnya
wasawasan dan pengetahuan kita berkenaan dengan topik yang akan ditulis
juga sangatlah utama. Penulis harus menyiapkan berbagai sumber untuk
dapat mengembangkan topik yang dipilihnya secara mendalam. Kalau
tidak demikian, isi tulisan akan dangkal dan tidak memberikan sesuatu yang baru bagi pembacanya.
Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi
Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui polapola pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks
eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum,
sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun
demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum,
maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya
dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagianbagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa
bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa
terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Beberapa orang luka–luka. Sejumlah bangunan roboh dan
mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran
dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
2. Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun
sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi
adalah teks yang memaparkan suatu proses peristiwa dengan sejelasjelasnya. Oleh karena itu, jenis teks tersebut lebih sering menggunakan
fakta. Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.
1. Mendafar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
Contoh:
a. Paling depan para siswi.
b. Memainkan mayoret.
c. Melakukan koreograf.
d. Para penonton berjubel.
e. Diikuti marching band.
f. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
g. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai
dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya
dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat
saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya
dengan topik yang lain.
Adapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka
seperti berikut.
Contoh:
a. Paling depan para siswi yang cantik.
b. Memainkan mayoret, melakukan koreograf.
c. Diikuti marching band.
d. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
e. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi
yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya:
identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita
harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun
dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti
konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi
sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut contoh pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi.
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Paling
depan, deretan siswi-siswi imut. Mereka asyik memainkan mayoret,
melakukan koreograf menggunakan benderanya masing-masing.
Kelompok mayoret ini diikuti dengan marching band, disusul dengan
sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan
yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan
diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbaris di dalam “selimut”
berbentuk spanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari
sejumlah sekolah di Bandung.
Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat tambahan yang
fungsinya sebagai pengikat sekaligus gagasan umum paragraf itu.
4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu, misalnya berkenaan dengan:
a. isi teks,
b. struktur,
c. kaidah kebahasaan, dan
d. ejaan/tanda bacanya.
Rabu, 27 November 2019
Rangkuman BAB I Menyusun Prosedur
Rangkuman BAB I Bahasa Indonesia
Menyusun Prosedur
A. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Prosedur
Menunjukkan Pernyataan Umum dalam Suatu Kegiatan
Seseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan, maka harus memahami langkah-langkahnya agar hasil kegiatan tersebut berhasil dengan baik.
Menuliskan Tahapan-Tahapan sebagai Prosedur Melakukan Suatu
KegiatanSeseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan maka kita harus memahami langkah-langkah kerjanya agar dalam melakukan kegiatan tersebut berhasil dengan baik.
B. Merancang Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan
Mengungkapkan Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan
Apabila kamu akan bekerja, biasanya mengikuti seleksi terlebih dahulu. Kegiatan seleksi merupakan cara suatu perusahaan atau institusi dalam memilih pegawai yang terbaik sesuai dengan jenis pekerjaan. Nah, jika kamu akan bekerja, akan mengikuti tes dan wawancara. Oleh karena itu, pahamilah kiat sukses dalam mengikuti kegiatan wawancara. Pemahaman terhadap bacaan ini akan menjadi panduan bagimu dalam mengikuti wawancara.
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur
Mengungkapkan Kembali Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-angkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks.
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan.
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-petunjuk itu dijalankan dengan baik.
Mengungkapkan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
Pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran -kan, -i, dan partikel -lah.
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan.
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif.
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
D. Mengembangkan Teks Prosedur
Menyusun Rancangan Garis Besar Suatu Prosedur
Dengan mengetahui struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur, mudah bagi kita untuk memahami maksud teks tersebut. Sebuah teks prosedur haruslah jelas. Untuk memperoleh kejelasan itu, kita dapat melakukannya sebagai berikut.
1. Mengartikan Kata-kata Sulit
Kata-kata yang dianggap sulit dapat kamu temukan maknanya melalui kamus. Arti kata yang berdasarkan kamus disebut dengan makna leksikal. Arti kata yang berdasarkan konteks kalimat disebut dengan makna struktural.
2. Memaknai Maksud Teks secara Keseluruhan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui topik umum beserta langkah-langkah yang ada di dalam suatu teks prosedur. Misalnya, teks tentang teknik berwawancara yang telah kamu pelajari sebelumnya. Topik umumnya adalah cara mengikuti suatu wawancara ketika melamar kerja. Topik tersebut meliputi beberapa langkah yang isinya mengarahkan seorang pencari kerja dalam mengikuti tes wawancara sehingga ia diterima di suatu perusahaan.
Mengembangkan Teks Prosedur dengan Memperhatikan Struktur dan Kaidahnya
Dalam mengembangkan teks prosedur, kita terlebih dahulu perlu mengetahui perbedaan atau persamaan yang ada di dalam teks yang berbeda. Hal tersebut merupakan tahapan membandingkan satu teks dengan teks lainnya, apakah terdapat perbedaan atau persamaan baik dari struktur maupun kaidah kebahasaannya.
Teks prosedur sekurang-kurangnya memiliki tiga macam, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Teks bertema kebiasaan hidup, misalnya kiat hidup sehat, kiat belajar menyenangkan, dan kiat sukses bertetangga.
2. Teks bertema aktivitas tertentu, misalnya cara membuat bolu kukus, cara menanam jagung hibrida, dan cara memelihara kucing.
3. Teks bertema penggunaan alat, misalnya cara penggunaan laptop, cara menghidupkan motor bekas, dan cara menggunakan pisau cukur.
Menyusun Teks Prosedur
Mari berlatih menyusun teks prosedur! Langkah-langkah penyusunan teks prosedur sebagai berikut.
1. Menginventarisasi macam-macam kegiatan yang pernah atau dapat dilakukan.
2. Menentukan tema kegiatan.
3. Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik kegiatan secara garis besar.
4. Mensistematisasikan kerangka dengan benar dan mudah dipahami pembaca.
5. Mengumpulkan bahan-bahan.
6. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang jelas dan lengkap
Menyunting Teks Prosedur
Dalam menyunting sebuah teks prosedur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu kebenaran isi, strukturnya, kaidah kalimat, ataupun penggunaan ejaan/tanda baca.
Perhatikanlah cuplikan berikut!
1) Hal pertama yang perlu dilakukan agar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah kenali diri sendiri. (2) Jika Anda mengenal diri sendiri, ketika Anda melihat keberhasilan orang lain membuat Anda terpacu menjadi lebih baik, bukannya merasa minder atau sedih. (3) Gambarkan diri Anda dalam kata-kata, seperti pintar, kuat, baik, keibuan, visioner, dan sebagainya. (4) Dengan mengenal dan menghargai diri sendiri membuat Anda tidak akan ingin menjadi seperti orang lain.
Ada dua jenis kesalahan dalam cuplikan tersebut, yakni dalam pembentukan kata dan pembentukan kalimat.
1. Pembentukan kata kenali dalam kalimat (1) tidak tepat, seharusnya mengenali.
2. Kalimat (2) dan (4) tidaklah efektif. Kalimat tersebut tidak jelas subjeknya.
E. Melaporkan Kegiatan Membaca Buku
langkah-langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut.
1. Carilah buku nonfksi (buku pengayaan) di perpustakaan.Buku yang kamu baca bukan buku teks pelajaran. Pinjamlah buku tersebut kepada petugas untuk kamu baca selama satu minggu.
2. Jika kamu memiliki uang, pergilah ke toko buku. Carilah buku nonfksi yang dapat kamu miliki untuk dibaca.
3. Mulailah mempersiapkan kegiatan membaca, dengan menyiapkan buku tulismu untuk melaporkan kegiatan membaca minggu ini.
4. Tuliskanlah judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan kota terbit.
5. Amatilah dafar isi buku tersebut. Bacalah sekilas dafar isinya, kemudian tuliskanlah, ada berapa bab isi buku tersebut.
6. Sebelum membaca, berdasarkan dafar isi buku, kamu susun pertanyaan yang mungkin akan kamu dapatkan dari isi buku. Pada buku laporan membaca, tuliskanlah pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu dapatkan jawabannya dari membaca isi buku.
7. Mulailah membaca. Apabila buku itu milikmu, pada saat kamu membaca tandailah butir-butir penting dari setiap subbab yang dibaca. Jika buku itu milik perpustakaan, setiap kamu membaca butir-butir penting, tuliskanlah pada buku laporan membaca.
8. Setiap kamu akan mulai membaca, tuliskan terlebih dahulu hari, tanggal, dan waktu kamu membaca agar kegiatanmu terdata.
9. Lakukanlah kegiatan membaca buku tersebut selama satu minggu.
10. Jika kamu sudah selesai membaca buku, susunlah laporan kegiatan tersebut dalam buku rekaman tertulis kegiatan membaca. Untuk membantumu melaporkan kegiatan membaca.
Jumat, 15 November 2019
Rabu, 13 November 2019
Contoh soal dan jawaban tentang cerpen
CONTOH SOAL DAN JAWABAN TENTANG MATERI CERPEN
1. jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang di hadapi adalah...
A. Deskriptip
B. Cerpen
C. Cerpon
D. Dongeng
E. Mite
Jawaban: B
2. Abstrak merupakan salah satu struktur cerpen yang menggambarkan awal dari cerita yang akan diceritakan, yang bersifat....
A. Pasif
B. Akttif
C. Opsional
D. Distributif
E. Semua jawaban salah
Jawaban: C
3. Perhatikan pilihan di bawah ini!
1). Orientasi
2). Tema
3). Resolusi
4). Komplikasi
5). Setting
Dari pilihan di atas mana saja yang merupakan struktur cerpen...
A. 1),2),3).
B. 3),4),5).
C. 1),4),5),
D. 1),3),5).
E. 1),3),4).
Jawaban: E
4. Pada penokohan terdapat 2 metode, yaitu metode...
A. Analitik
B. Dramatik
C. Nyata
D. A dan B salah
E. A dan B benar
Jawaban: D
5. Pada sudut pandang orang pertama mempunyai 2 pelaku, yaitu....
A. Utama
B. Kesatu
C. Utama dan sampingan
D. Terakhir
E. Semua jawaban salah
Jawaban: C
6. Dalam cerpen terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan...
A. Urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
B. Berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek tersebut.
C. Gambaran awal cerita yang akan diceritakan.
D. Unsur yang membentuk cerpen dari dalam.
E. Unsur yang membentuk cerpen dari luar.
Jawaban: E
7. Dalam cerpen latar belakang pengarang memuat tentang pemahaman, faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerita pendek, yang meliputi...
A. Biografi
B. Aliran sastra
C. Kondisi psikologis
D. Semua jawaban salah
E. Semua jawaban benar
Jawaban: E
8. Perhatikan pilihan di bawah ini!
1). Fungsi disaktif
2). Fungsi rekreatif
3). Fungsi estatis
4). Fungsi moralitas
5). Fungsi religiusitas
Dari pilihan di atas menakah fungsi sastra dalam cerpen yang memberikan keindahan bagi para pembacanya...
A. Fungsi disaktif
B. Fungsi rekreatif
C. Fungsi estatis
D. Fungsi moralitas
E. Fungsi religiusitas
Jawaban: C
9. Bentuk alur sorot balik digunakan apabila pengarang bermaksud...
A. Membanyangkan cerita mendatang
B. Mengemukakan khayalan-khayalan
C. Menerangkan cerita yang sedang terjadi
D. Menerangkan peristiwa masa lalu dengan ragaan
E. Menerangkan peristiwa yang benar-benar terjadi
Jawaban: D
10. Perhatikan pilihan di bawah!
1. Kompilkasi
2. Orientasi
3. Abstrak
4. Evaluasi
5. Koda
6. Resolusi
Urut-urutan struktur teks cerpen yang benar adalah…
A. 1,2,3,4,5,6
B. 2,6,5,4,3,1
C. 3,2,1,4,6,5
D. 4,5,6,3,2,1
E. 5,6,1,3,4,2
11. Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskim pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong.”begitulah enaknya jadi orang miskin,” batinnya,”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.
Permasalahan pada kutipan cerpen di atas adalah …
A. Tubuhnya digerogoti penyakit
B. Buruknya pelayanan rumah sakit
C. Susahnya menjadi orang miskin
D. Banyak bangsal yang kosong
E. Tidak mendapat fasilitas gratis
Jawaban: B
12. Perhatikan paragraf di bawah ini!
(1) Khalil Gibran dilahirkan dalam lingkungan sebuah keluarga miskin pada 6 Desember 1883 di Bisharri, sebuah kota kecil di Libanon Utara yang terletak di kaki gunung yang dianggap suci, Pegunungan Cedar (Jabal al-arr). (2) Keluarga Gibran adalah penganut agama kristen Maronit, suatu mazhab yang bernaung dalam lingkungan gereja katolik Roma. (3) Ayahnya seorang yang gagah dan tegar, tetapi pencandu arak dan judi sehingga membuat keluarganya hidup dalam kesempitan. (4) Ibunya, Kamila Rahmi, anak seorang pendeta gereja Maronit, Istifan Rahmi. (5) Dari suaminya terdahulu, Ibu Gibran memperoleh satu anak, yaitu Boutros, sementara dari ayah Gibran ia memperoleh tiga anak, yaitu Gibran, Mariana, dan Sultana.
Penggalan Biografi di atas termasuk bagian …
A. Orientasi
B. Urutan peristiwa kehidupan tokoh
C. Reorientasi
D. Komplikasi
E. Pandangan penulis
Jawaban: A
13. Pada teks cerpen, pembaca dapat mengetahu karakter atau watak pelaku cerita dalam ...
1. jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang di hadapi adalah...
A. Deskriptip
B. Cerpen
C. Cerpon
D. Dongeng
E. Mite
Jawaban: B
2. Abstrak merupakan salah satu struktur cerpen yang menggambarkan awal dari cerita yang akan diceritakan, yang bersifat....
A. Pasif
B. Akttif
C. Opsional
D. Distributif
E. Semua jawaban salah
Jawaban: C
3. Perhatikan pilihan di bawah ini!
1). Orientasi
2). Tema
3). Resolusi
4). Komplikasi
5). Setting
Dari pilihan di atas mana saja yang merupakan struktur cerpen...
A. 1),2),3).
B. 3),4),5).
C. 1),4),5),
D. 1),3),5).
E. 1),3),4).
Jawaban: E
4. Pada penokohan terdapat 2 metode, yaitu metode...
A. Analitik
B. Dramatik
C. Nyata
D. A dan B salah
E. A dan B benar
Jawaban: D
5. Pada sudut pandang orang pertama mempunyai 2 pelaku, yaitu....
A. Utama
B. Kesatu
C. Utama dan sampingan
D. Terakhir
E. Semua jawaban salah
Jawaban: C
6. Dalam cerpen terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan...
A. Urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
B. Berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek tersebut.
C. Gambaran awal cerita yang akan diceritakan.
D. Unsur yang membentuk cerpen dari dalam.
E. Unsur yang membentuk cerpen dari luar.
Jawaban: E
7. Dalam cerpen latar belakang pengarang memuat tentang pemahaman, faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerita pendek, yang meliputi...
A. Biografi
B. Aliran sastra
C. Kondisi psikologis
D. Semua jawaban salah
E. Semua jawaban benar
Jawaban: E
8. Perhatikan pilihan di bawah ini!
1). Fungsi disaktif
2). Fungsi rekreatif
3). Fungsi estatis
4). Fungsi moralitas
5). Fungsi religiusitas
Dari pilihan di atas menakah fungsi sastra dalam cerpen yang memberikan keindahan bagi para pembacanya...
A. Fungsi disaktif
B. Fungsi rekreatif
C. Fungsi estatis
D. Fungsi moralitas
E. Fungsi religiusitas
Jawaban: C
9. Bentuk alur sorot balik digunakan apabila pengarang bermaksud...
A. Membanyangkan cerita mendatang
B. Mengemukakan khayalan-khayalan
C. Menerangkan cerita yang sedang terjadi
D. Menerangkan peristiwa masa lalu dengan ragaan
E. Menerangkan peristiwa yang benar-benar terjadi
Jawaban: D
10. Perhatikan pilihan di bawah!
1. Kompilkasi
2. Orientasi
3. Abstrak
4. Evaluasi
5. Koda
6. Resolusi
Urut-urutan struktur teks cerpen yang benar adalah…
A. 1,2,3,4,5,6
B. 2,6,5,4,3,1
C. 3,2,1,4,6,5
D. 4,5,6,3,2,1
E. 5,6,1,3,4,2
Jawaban: C
11. Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskim pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong.”begitulah enaknya jadi orang miskin,” batinnya,”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.
Permasalahan pada kutipan cerpen di atas adalah …
A. Tubuhnya digerogoti penyakit
B. Buruknya pelayanan rumah sakit
C. Susahnya menjadi orang miskin
D. Banyak bangsal yang kosong
E. Tidak mendapat fasilitas gratis
Jawaban: B
12. Perhatikan paragraf di bawah ini!
(1) Khalil Gibran dilahirkan dalam lingkungan sebuah keluarga miskin pada 6 Desember 1883 di Bisharri, sebuah kota kecil di Libanon Utara yang terletak di kaki gunung yang dianggap suci, Pegunungan Cedar (Jabal al-arr). (2) Keluarga Gibran adalah penganut agama kristen Maronit, suatu mazhab yang bernaung dalam lingkungan gereja katolik Roma. (3) Ayahnya seorang yang gagah dan tegar, tetapi pencandu arak dan judi sehingga membuat keluarganya hidup dalam kesempitan. (4) Ibunya, Kamila Rahmi, anak seorang pendeta gereja Maronit, Istifan Rahmi. (5) Dari suaminya terdahulu, Ibu Gibran memperoleh satu anak, yaitu Boutros, sementara dari ayah Gibran ia memperoleh tiga anak, yaitu Gibran, Mariana, dan Sultana.
Penggalan Biografi di atas termasuk bagian …
A. Orientasi
B. Urutan peristiwa kehidupan tokoh
C. Reorientasi
D. Komplikasi
E. Pandangan penulis
Jawaban: A
13. Pada teks cerpen, pembaca dapat mengetahu karakter atau watak pelaku cerita dalam ...
A. Komplikasi
B. Abstrak
C. Orientasi
D. Evaluasi
E. Re-orientasi
Jawaban: A
13. Resolusi pada teks cerpen adalah tahapan di mana ...
A. Pengarang menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca
B. Berbagai kerumitan bermunculan
C. Konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi
D. Konflik mencapai sebuah selesaian atau leraian
E. Berbagai cara menyelesaikan masalah.
Jawaban: D
14. Dalam teks cerpen, struktur yang bersifat opsional adalah ...
A. Abstrak dan evaluasi
B. Abstrak dan orientasi
C. Koda dan resolusi
D. Koda dan abstrak
E. Abstrak dan koda
Jawaban: D
15. Salah satu unsur Instrinsik cerpen adalah …
A. Klimaks
B. Latar/Setting
C. Sajak
D. Typografi
E. Suspens
Jawaban: B
16. Penggalan cerpen berikut untuk tiga butir soal di bawah ini!
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah …
A. orang pertama pelaku utama
B. orang ketiga pelaku sampingan
C. orang ketiga pelaku utama
D. orang pertama dan ketiga
E. orang ketiga serbatahu
Jawaban: A
17. Watak tokoh “aku” dalam penggalan cerita tersebut adalah …
A. percaya diri
B. mudah menyesuaikan diri
C. sombong
D. rajin berusaha
E. mudah dipengaruhi
Jawaban: A
18. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga.
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan.
D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang.
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Jawaban: E
19. Ringkasan atau inti cerita pada cerpen terletak pada ...
A. Abstrak
B. Orientasi
C. Deskripsi umum
D. Evaluasi
E. Koda
Jawaban: A
20. Sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis dalam teks cerpen terdapat dalam ....
A. Orientasi
B. Latar
C. Abstrak
D. Komplikasi
E. Orientasi
Jawaban: B
B. Abstrak
C. Orientasi
D. Evaluasi
E. Re-orientasi
Jawaban: A
13. Resolusi pada teks cerpen adalah tahapan di mana ...
A. Pengarang menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca
B. Berbagai kerumitan bermunculan
C. Konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi
D. Konflik mencapai sebuah selesaian atau leraian
E. Berbagai cara menyelesaikan masalah.
Jawaban: D
14. Dalam teks cerpen, struktur yang bersifat opsional adalah ...
A. Abstrak dan evaluasi
B. Abstrak dan orientasi
C. Koda dan resolusi
D. Koda dan abstrak
E. Abstrak dan koda
Jawaban: D
15. Salah satu unsur Instrinsik cerpen adalah …
A. Klimaks
B. Latar/Setting
C. Sajak
D. Typografi
E. Suspens
Jawaban: B
16. Penggalan cerpen berikut untuk tiga butir soal di bawah ini!
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah …
A. orang pertama pelaku utama
B. orang ketiga pelaku sampingan
C. orang ketiga pelaku utama
D. orang pertama dan ketiga
E. orang ketiga serbatahu
Jawaban: A
17. Watak tokoh “aku” dalam penggalan cerita tersebut adalah …
A. percaya diri
B. mudah menyesuaikan diri
C. sombong
D. rajin berusaha
E. mudah dipengaruhi
Jawaban: A
18. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga.
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan.
D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang.
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Jawaban: E
19. Ringkasan atau inti cerita pada cerpen terletak pada ...
A. Abstrak
B. Orientasi
C. Deskripsi umum
D. Evaluasi
E. Koda
Jawaban: A
20. Sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis dalam teks cerpen terdapat dalam ....
A. Orientasi
B. Latar
C. Abstrak
D. Komplikasi
E. Orientasi
Jawaban: B
Senin, 04 November 2019
Teks ceramah
TEKS CERAMAH
3. Kaidah Kebahasaan Dalam Teks Ceramah
a. Kalimat Imperatif
Uraian isi ceramah biasanya mengandung kalimat kalimat yang berisi perintah larangan, permintaan, ajakan, dan harapan. Kalimat-kalimat tersebut dapat digolongkan dalam kalimat imperatif. Kalimat imperatif adalah Kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu. Kalimat imperatif disebut juga kalimat perintah. Kalimat imperatif diakhiri tanda seru. Kalimat imperatif biasanya diucapkan dengan nada tinggi.
Jenis kalimat imperatif atau kalimat perintah dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Perintah biasa
Kalimat imperatif perintah biasa adalah kalimat perintah yang menggunakan intonasi yang bervariasi mulai dari perintah yang lunak sampai dengan yang sangat keras.
Contoh:
Kerjakanlah pekerjaan yang mudah terlebih dahulu!
2) Permintaan
Kalimat imperatif permintaan merupakan kalimat perintah halus karena orang yang menyuruh bersikap merendah. Kalimat permintaan biasanya menggunakan kata tolong.
Contoh:
Tolong sampaikan keluhan kami kepada pimpinan anda!
3) Mengizinkan
Kalimat imperatif mengizinkan adalah kalimat perintah biasa yang ditambahkan dengan pernyataan yang mengungkapkan pemberian izin.
Contoh:
Silakan mengambil barang-barang yang anda butuhkan!
4) Ajakan
Kalimat imperatif ajakan merupakan kalimat perintah yang didahului oleh kata-kata ajakan, seperti marilah, Baiklah, dan ayo.
Contoh:
Ayo, kita tanamkan sikap disiplin dalam kehidupan!
5) Besyarat
Kalimat imperatif bersyarat adalah kalimat perintah yang mengandung syarat untuk terpenuhinya sesuatu.
Contoh:
Bantulah mereka, pasti beban anda akan berkurang!
6) Sindiran
Kalimat imperatif sindiran adalah kalimat perintah yang mengandung ejekan karena yakin bahwa yang diperintahkan tidak akan mampu melaksanakan yang diperintahkan.
Contoh:
Masukkan tangan anda ke dalam tumpukan es itu jika ingin merasakan beku!
7) Larangan
Kalimat imperatif larangan merupakan kalimat perintah yang melarang seseorang melakukan sesuatu. Pada umumnya kalimat ini menggunakan kata dilarang atau jangan.
Contoh:
Jangan membuat keributan di tempat ibadah!
8) Saran
Kalimat perintah yang bermakna menyuruh atau meminta seseorang melakukan sesuatu dengan cara memberikan saran. Kalimat ini ditandai dengan kata seharusnya dan sebaiknya.
Contoh:
Sebaiknya anda belajar menghormati orang yang lebih tua.
b. Kata Ganti
Dalam ceramah biasanya digunakan kata ganti orang pertama tunggal dan orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yaitu saya dan aku. Penceramah yang mengatasnamakan kelompok dapat menggunakan kata ganti kami. Kata sapaan yang sering digunakan, misalnya hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara.
Contoh:
Saudara-saudara, Mari kita tingkatkan kebiasaan untuk menjaga kebersihan di sekitar lingkungan rumah tinggal.
c. Kata-Kata Teknis/Peristilahan
Kata-kata teknis atau peristilahan bisa digunakan dalam ceramah. Kata-kata teknis atau peristilahan tersebut berhubungan dengan topik yang dibahas. Apabila ceramah tersebut membahas masalah medis, istilah atau kata yang muncul, misalnya aborsi, anemia, diabetes kanker, dan kronis.
Contoh:
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. DBD disebut juga penyakit break Bone karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot yang menyebabkan tulang terasa retak. DBD paling banyak ditemukan Selama musim hujan dan setelah musim hujan di area tropis dan subtropis. Ada tiga jenis demam berdarah klasik, dengeu hemorrhagic fever, dan dengeu shock syondrome.
Setiap jenis DBD memiliki gejala yang berbeda.
d. Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang terdiri atas kata kerja yang menerangkan persepsi, afeksi, dan kognisi. Kata kerja persepsi adalah kata kerja yang berkaitan dengan pancaindra. Kata kerja afeksi berkaitan dengan perasaan psikologis, seperti marah, sedih, khawatir, dan senang. Kata kerja kognisi berkaitan dengan proses memahami sesuatu, seperti berpikir, mengerti, memahami, memperkirakan, dan menduga.
Contoh:
Kita harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
e. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang memiliki hubungan bertingkat antara klausa atau kalimat yang membentuknya. Artinya, kalimat yang satu menerangkan kalimat yang lain. Dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat merupakan bagian yang di anggap lebih tinggi kedudukannya daripada anak kalimat.
Berikut jenis dan contoh kalimat majemuk bertingkat.
1) Hubungan “waktu”
Kalimat majemuk hubungan waktu menunjukan adanya hubungan waktu antara induk kalimat dengan anak kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung sejak, ketika, sebelum, hingga, selama, sesudah, sampai, sambil.
Contoh:
Orang tua mengajarkan sikap disiplin sejak kecil.
2) Hubungan “syarat”
Kalimat majemuk hubungan syarat menyatakan bahwa anak kalimat sebagai syarat terlaksananya induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung jika, kalau, asalkan, apabila.
Contoh:
Apabila sikap tanggung jawab sudah melekat pada diri sendiri, kita akan merasa tenang dalam melakukan sesuatu.
3) Hubungan “ pengandaian”
Kalimat majemuk hubungan pengandaian menyatakan bahwa anak kalimat sebagai andaian atau impian jika terlaksananya induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu seandainya, andaikan, sekiranya.
Contoh:
Pendidikan karakter anak dapat terbentuk dengan baik seandainya orang tua dapat bersungguh-sungguh dalam mendidik anak-anaknya.
4) Hubungan ‘tujuan’
Kata majemuk hubungan tujuan menyatakan bahwa anak kalimat sebagai tujuan atau harapan terlaksananya induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu agar, supaya, biar, untuk.
Contoh:
Nilai-nilai kesopanan perlu ditanamkan agar anak mengerti cara berperilaku yang sopan kepada orang lain.
5) Hubungan ‘konsesif’
Kata majemuk hubungan konsesif menyatakan bahwa anak kalimat tidak akan mengubah yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung walaupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, kendatipun.
Contoh:
Walaupun berat, kita harus menanamkan sifat jujur
6) Hubungan ‘perbandingan’
Kalimat majemuk hubungan perbandingan menyatakan bahwa anak kalimat sebagai perbandingan atau mirip dengan induk kalimat. Kalimat majemuk ini menggunakan kata penghubung seperti, ibarat, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih.
Contoh:
Hidup itu ibarat roda yang berputar.
7) Hubungan ‘sebab’ atau ‘alasan’
Kalimat majemuk hubungan sebab atau alasan menyatakan bahwa anak kalimat sebagai sabab atau alasan terjadinya induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu sebab, karena, akibat, oleh karena.
Contoh:
Kita harus menerima segala sesuatu rasa syukur karena Allah Swt. Akan menambah nikmat.
8) Hubungan ‘akibat’ atau ‘alasan’
Kalimat majemuk hubungan akibat atau hasil menyatakan bahwa anak kalimat sebagai hasil atau akibat yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang menandai yaitu sehingga, sampai, maka, sampai-sampai.
Contoh:
Pada saat ini generasi muda mulai menginggalkan bahasa daerah sehingga bahasa daerah mulai punah.
9) Hubungan ‘cara’
Kalimat majemuk hubungan cara menyatakan bahwa anak kalimat sebagai cara pelaksanaan dari yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai kata penghubung dengan, tanpa.
Contoh:
Maisa membuat laporan itu dengan teliti.
10) Hubungan ‘sangkalan’
Kalimat majemuk hubungan sangkalan menyatakan bahwa anak kalimat merupakan penyangkalan yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu seolah-olah, seakan-akan.
Contoh:
Jihan terlihat bahagia seolah-olah tidak ada masalah yang menimpanya.
11) Hubungan ‘kenyataan’
Kalimat majemuk hubungan kenyataan menyatakan bahwa anak kalimat sebagai kenyataan yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu padahal, sedangkan.
Contoh:
Helmi pura-pura bahagia, padahal hatinya terluka.
12) Hubungan ‘penjelasan’ atau ‘komplementasi’
Kalimat majemuk hubungan penjelasan atau komplementasi menyatakan bahwa anak kalimat melengkapi yang dinyatakan dalam verba induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung bahwa.
Contoh:
Karina mengatakan bahwa permasalahan dalam hidup itu memberikan banyak arti.
13) Hubungan ’atributif’
Kalimat majemuk hubungan atributif menyatakan bahwa anak kalimat sebagai atribut atau pewatas yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung yang.
Contoh:
Nenek yang duduk di samping ibu, telah berusia 90 tahun.
14) Hubungan ‘lebih’
Kalimat mejemuk hubungan lebih menyatakan bahwa anak kalimat melebihi yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan kalimat mejemuk ini yaitu bahkan.
Contoh:
Huda anak nakal, bahkan ia berani membantah orang tua.
15) Hubungan ‘perkecualian’
Kalimat majemuk hubungan perkecualian menyatakan bahwa anak kalimat merupakan perkecualian dari pernyataan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu kecuali, selain.
Contoh:
Semua permainan di taman bermain boleh digunakan, kecuali bianglala.
4. Simpulan isi ceramah
Mendengarkan ceramah tidak hanya membutuhkan konsentrasi sepanjang ceramah berlangsung. Materi ceramah biasanya berisi aspek-aspek penting. Namun, dari aspek-aspek penting tersebut ada yang bisa dicatat sebagai inti atau pokok-pokok isi ceramah. Selain catatan tentang pokok-pokok ceramah itu sangat berguna, mencatat pada saat mendengarkan ceramah bisa menjadi sarana menjaga keilmiahan ceramah.
Pada akhir kegiatan mendengarkan ceramah, anda harus dapat membuat simpulan tentang isi ceramah yang telah didengarkan. Kegiatan ini tentu dilakukan sebagai pengukur apakah ceramah yang disimak dapat dipahami atau tidak. Kegiatan menyimpulkan isi ceramah diawali dari hasil catatan pokok isi ceramah dan membuat simpulanmya. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menyimpukan isi ceramah sebagai berikut.
a. Simpulan harus memuat seluruh pokok ceramah.
b. Simpulan tidak menyimpang dari isi ceramah.
c. Simpulan bukan komentar, melainkan ringkasan isi ceramah.
Rabu, 24 Juli 2019
Membuat teks prosedur
Cara menabung di bank dan membuat ATM
Langkah – langkah menabung di bank:
• Datang langsung ke cabang bank terdekat di daerah anda.
• Kemudian petugas keamanan akan memberikan slip setoran
• Isi slip setoran dengan datang yang benar dan jumlah uang yang ingin di tabung
• Ambil no. Antrian, tunggu sampai giliran dipanggil ke meja teller
• Berikan slip setoran yang sudah diisi beserta uang yang akan disetorkan kepada teller. Jika membawa buku tabungan dapat di print langsung
• Setelah itu, anda akan menerima salinan slip setoran sebagai bukti menabung, selesai.
Langkah - langkah membuat ATM:
• Anda perlu datang ke bank terkait membawa tanda pengenal. Bukti identitas bisa berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), atau Paspor. Sedangkan untuk warga negara asing harus membawa paspor dengan keterangan tinggal sementara atau tetap. Bagi calon nasabah yang di bawah umur, maka harus didampingi oleh orang tuanya.
• Setelah di bank, maka Anda ke Customer Service untuk membuat rekening sesuai jenis tabungan yang diinginkan.
• Pihak Customer Service akan meminta tanda pengenal untuk di fotokopi.
• Kemudian, Anda diberi formulir untuk diisi. Setelah mengisi formulir, maka data Anda akan diproses untuk pencetakan buku tabungan.
• Anda kemudian akan dimintai sidik jari dan tanda tangan. Anda juga nantinya harus menandatangani buku tabungan.
• Kemudian Anda akan dibuatkan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Untuk mendapatkan kartu ini, Anda diminta membuat nomor PIN yang terdiri dari 6 angka.
• Setelah kartu ATM dan buku tabungan diterima, maka proses pembuatan tabungan pun selesai.
- Dini andini
- Tia destiana
XI mipa 1
Langkah – langkah menabung di bank:
• Datang langsung ke cabang bank terdekat di daerah anda.
• Kemudian petugas keamanan akan memberikan slip setoran
• Isi slip setoran dengan datang yang benar dan jumlah uang yang ingin di tabung
• Ambil no. Antrian, tunggu sampai giliran dipanggil ke meja teller
• Berikan slip setoran yang sudah diisi beserta uang yang akan disetorkan kepada teller. Jika membawa buku tabungan dapat di print langsung
• Setelah itu, anda akan menerima salinan slip setoran sebagai bukti menabung, selesai.
Langkah - langkah membuat ATM:
• Anda perlu datang ke bank terkait membawa tanda pengenal. Bukti identitas bisa berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), atau Paspor. Sedangkan untuk warga negara asing harus membawa paspor dengan keterangan tinggal sementara atau tetap. Bagi calon nasabah yang di bawah umur, maka harus didampingi oleh orang tuanya.
• Setelah di bank, maka Anda ke Customer Service untuk membuat rekening sesuai jenis tabungan yang diinginkan.
• Pihak Customer Service akan meminta tanda pengenal untuk di fotokopi.
• Kemudian, Anda diberi formulir untuk diisi. Setelah mengisi formulir, maka data Anda akan diproses untuk pencetakan buku tabungan.
• Anda kemudian akan dimintai sidik jari dan tanda tangan. Anda juga nantinya harus menandatangani buku tabungan.
• Kemudian Anda akan dibuatkan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Untuk mendapatkan kartu ini, Anda diminta membuat nomor PIN yang terdiri dari 6 angka.
• Setelah kartu ATM dan buku tabungan diterima, maka proses pembuatan tabungan pun selesai.
- Dini andini
- Tia destiana
XI mipa 1
Senin, 08 April 2019
Puisi
PUISI
Hujan Bulan Juni
Karya: Saparsi djoko damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Puisi
Hujan disertai tangisan
Hujan aku menyukainya
Karena rintikannya
Aku dapat mengeluarkan
Air mata tanpa terlihat
Dikala hujan ...
Tangisanku tak terbendungkan
Dan disaat itulah
Hujan disertai tangisan
Tanpa disadari ....
Air mata tercampur air hujan
Seperti tak ada kesedihan
Yang menyelimuti hati
Dan biarlah hujan menjadi saksi bisu
Sekaligus menjadi penghapus rindu
Luka dan tangisku
Tanpa seorang pun yang tahu
Rindu
Ada pertemuan ada perpisahan
Dan disaat itulah jarak pun datang
Yang memisahkan satu sama lain
Dan menciptakan rasa yang disebut rindu
Yang hanya di obati oleh temu
Sabar untuk bertemu
Tuk berjumpa sang pengobat rindu
Meluapkan semua asaku
Cinta menjadi benci
Duluku membencimu dan
Tiada hari tanpa pertengkaran
Tiada hari tanpa kata kata kasar
Cibiran dan cacian terlontarkan
Lama kelamaan semua berubah
Bila tiada dia semua terasa hampa
Bila tiada dia semua terasa sepi
Tiada semangat menyelingkupi diri
Apakah aku rindu? Entahlah
Bila itu benar semua terasa gila
Apakah hatiku berubah?
Mungkin iya cinta sedikit tercipta
Mengapa menjadi begini
Rasa yang melelahkan hati
Tidak mungkin semua ini adalah
Benci menjadi cinta.
Karya: Dini andini
Senin, 25 Maret 2019
Resensi novel diatas sajadah cinta
A. Identitas buku
Nama buku : Di Atas Sajadah Cinta
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika , Pesantren Basmala, MD Entertainment
Tahun terbit : 2006
Tebal : 20,5 cm x 13,5 cm atau 265 halaman.
B. Sinopsis buku
Zahid adalah seorang pria yang dalam hidupnya selalu berpegang erat kepada benteng Allah, dan selalu menghiasi hidupnya dengan kalimat tasbih. Zahid tak kuasa menangkis pesona seorang gadis jelita yang bernama Afirah yang ia temui .
Namun, jalan nasibnya tak semulus yang dia pikirkan. Suatu hari, Zahid telah mantap memutuskan untuk melamar bidadarinya itu . kedatangannya disambut dengan senyuman yang merekah oleh keluarga gadis itu . selang waktu kemudian, Zahid pun langsung menyampaikan tujuan kedatangannya, yaitu ingin mengkhitbah Afirah. Dengan jantung yang berdetak begitu kencang, Zahid menunggu jawaban dari pihak Afirah. Seperti menerima peluru yang mematikan, kata”terlambat” itu dilontarkan orang tua Afirah kepada Zahid. Ternyata Afirah telah dikhitbah terlebih dahulu oleh pemuda yang bernama Yasir.
Bak menerima badai yang dahsyat, Zahid dan Afirah terduduk diam dan tak bergairah menerima hal ini. Afirah pun menjadi salah langkah. Ia mengajak Zahid untuk memadu cinta sembunyi-sembunyi. Dengan berlinangan air mata, Zahid menanggapi tawaran Afirah yang gila itu. Zahid menolak tawaran Afirah. Dia mengatakan kepada afirah bahwa wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yanng tidak baik pula, dan sebaliknya. Membaca balasan surat Zahid, Afirah menagis tersedu-sedu. Ia telah menemukan hal yang lebih berharga yaitu hidayah.
seiring waktu, berita bahagia menghiasi hidup mereka berdua. Zahid menerima surat dari Afirah yang berisikan bahwa ayahnya telah membatalkan pertunangannya dengan Yasir, dan meminta Zahid segera mengkhitbahnya dan menikah dengannya. Setelah membaca surat itu, Zahid segera sujud syukur dan tak henti mengucapkan hamdalah .
Kelebihan
1. menggunaan bahasa yang relatif mudah dimengerti banyak kaum mukmin
2. menampilkan dalil nagli dan dalil aqli di masing-masing cerita yang dapat meyakinkan pembaca terhadap sumber pemikiran Kang Abik sebagai Penulis.
3. Tulisannya sangat lembut dan indah yang sangat mencerminkan ke-Islaman yang sesungguhnya.
4. semua cerita merupakan cerita nyata, sehingga pembaca dapat mencontoh tingkah laku seorang tokoh cerita dengan penuh yakin karena Allah, dan lain-lain.
Kekurangan
Tampilan gambar sampul yang kurang menarik
Kesimpilan
Buku ini layak di baca karena ceritanya merupakan cerita nyata dan sangat mencerminkan ke islaman yang sesungguhnya, serta terdapat dalil nagli dan dalil aqli.
Langganan:
Postingan (Atom)